kata sederhana: 3 motif batik Cirebon

3 Motif Dan Gambar Gambar Batik Cirebon. Cerita membatik di Cirebon bermula dari fungsi Ki Gede Trusmi, salah seseorang pengikut setia Sunan Gunung Jati yang mengajarkan seni membatik sembari menyebarkan agama Islam. Hingga saat ini, makam Ki Gede di desa Trusmi tetap terurus baik, terlebih tiap-tiap th. dikerjakan upacara ritual yang cukup khidmat yaitu upacara Ubah Welit (atap rumput) serta Ubah Sirap tiap-tiap empat th.. Usaha yang berawal dari taraf rumahan lama kelamaan jadi industri kerajinan yang bertujuan usaha. Product batik Cirebon bukan hanya sebatas penuhi keperluan lokal, namun beberapa pengrajin/pedagang mengekspornya ke mancanegara seperti Jepang, Amerika, Malaysia, Thailand serta Belanda. Kekhasan motif dan corak yang dihasilkan dari batik-batik beragam daerah adalah kemampuan yang benar-benar mengagumkan, terutama untuk kekayaan seni budaya Indonesia. Belum ada di negara manapun yang mempunyai kekayaan design motif batik seperti yang di punyai oleh bangsa Indonesia. Cirebon adalah penghasil batik dengan motif serta corak yang kuat serta khas. Batik Cirebon terhitung kedalam grup batik Pesisiran. Tetapi beberapa batik Cirebon terhitung dalam grup batik Keraton, yakni Keratonan Kasepuhan serta Keraton Kanoman. Sebagian design batik Cirebon Classic seperti motif Mega Mendung, Paksinaga Liman, Patran Keris, Singa Payung, Singa Barong, Banjar Balong, Ayam Alas terhitung dalam grup batik Keraton. Batik Cirebonan Pesisiran di pengaruhi oleh ciri-ciri masyarakat orang-orang pesisiran yang biasanya mempunyai jiwa terbuka serta gampang terima dampak asing. Daerah seputar pelabuhan umumnya beberapa orang asing berkunjung, berlabuh sampai berlangsung perkawinan lain etnis (asimilasi) maka batik Cirebonan Pesisiran lebih condong terima dampak dari luar. Beberapa warna batik Cirebonan Pesisiran lebih atraktif dengan memakai banyak warna. Sebagian design batik pesisiran diantaranya ; Kapal Kompeni, Penari Cina, Pekalis, Semarangan, Burung Gelatik serta lain lain.

BATIK MEGA MENDUNG

Nyaris di semua lokasi Jawa mempunyai kekayaan budaya batik yang khas. sudah pasti ada daerah-daerah yang lebih menonjol seperti Solo, Yogya, serta Pekalongan. namun kekayaan seni batik daerah Cirebon juga tak kalah di banding kota-kota yang lain.

Menurut sejarahnya, di daerah Cirebon ada pelabuhan yang ramai disinggahi beragam pendatang dari dalam ataupun luar negri. Satu diantara pendatang yang cukup punya pengaruh yaitu pendatang dari Cina yang membawa keyakinan serta seni dari negerinya.

Dalam Histori diterangkan bahwasanya Sunan Gunung Jati yang meningkatkan ajaran Islam di daerah Cirebon menikah dengan seseorang putri Cina Bernama Ong Tie. Istri beliau ini benar-benar menyimpan perhatian pada bagian seni, terutama keramik. Motif-motif pada keramik yang dibawa dari negeri cina ini pada akhirnya memengaruhi motif-motif batik sampai berlangsung kombinasi pada kebudayaan Cirebon-Cina.

Satu diantara motif yang paling populer dari daerah Cirebon yaitu batik Mega Mendung atau Awan-awanan. Pada motif ini bisa dipandang baik dalam wujud ataupun warnanya bergaya selera cina.

Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan untuk pembawa kesuburan, serta pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingg biru tua. Warna biru tua melukiskan awan gelap yang memiliki kandungan air hujan, pemberi penghidupan, sedang warna biru muda melambangkan makin cerahnya kehidupan.